RIMY BLOGKU
Jumat, 12 April 2013
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERBANKAN DI INDONESIA
BAB I .PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada era modern saat ini, kata ‘kemudahan’ menjadi demikian dibutuhkannya sehingga dihampir semua aspek kehidupan, orang mengusahakan adanya perangkat yang memudahkan untuk melakukan sesuatu.
Hal ini termasuk dalam hal melakukan transaksi perbankan, yang meliputi penyimpanan dana di Bank, pengambilannya, pengelolaannya serta penggunaan dananya sendiri.
Saat ini, nyaris setiap nasabah perbankan melakukan aktivitas perbankan mereka dengan menggunakan kemudahan yang disediakan oleh Bank, seperti pengambilan uang melalui ATM, layanan kartu debit, kartu kredit, atau yang lainnya. Penyediaan kemudahan dan layanan seperti itu secara tidak resmi memang menjadi seperti suatu keharusan (mandatory) bagi Bank yang berorientasi ritel dewasa ini. Persepsi ini diperkuat dengan suatu survey mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh sebuah majalah ekomomi beberapa tahun yang lalu, dimana disimpulkan bahwa faktor utama penilaian masyarakat dalam melihat suatu Bank baik atau tidak adalah apakah Bank tersebut menyediakan fasiltas ATM atau tidak.
Dalam memenuhi ‘tuntutan’ kemudahan tersebut yang diterjemahkan sebagai layanan kepada nasabahnya, tentunya Bank juga dituntut untuk mengutamakan faktor keamanan bertransaksi dengan menggunakan layanan tersebut. Salah satu faktor penting dalam memenuhi tuntutan pengamanan ini adalah dalam hal penyediaan teknologi kartu yang digunakan. Kartu ATM, kartu debit ataupun kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank saat ini mayoritas masih menggunakan jenis dan teknologi kartu yang sama, yaitu kartu dengan magnetic stripe.
Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang perekonomian suatu negara (khususnya dibidang pembiayaan perekonomian). Hal ini, didasarkan atas, fungsi utama perbankan yang merupakan lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan pihak yang memerlukan dana (lack of fund). Selain berperan sebagai agent of development yang dapat mendorong kemajuan pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan proses pembayaran.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perbankan
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. Hulp en Spaar Bank.
4. De Algemenevolks Crediet Bank.
5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6. Nationale Handles Bank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
8. Nederlansche Indische Handelsbank
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank OCBCNISP), didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
2. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI '46.
3. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
4. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
5. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
6. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
7. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
8. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
9. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
10. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syari'ah, dan juga BPR Syari'ah (BPRS).
Bank Swasta
Pada tahun 1965 pemerintah hendak mengabungkan seluruh bank swasta atau bank asing dalam Bank Pembangunan Swasta sebagai satu-satunya bank penghimpun dan penyalur dari semua dana-dana progresif di sektor swasta dan alat-alat yang dapat dipergunakan Pembangunan Semesta Berencana dan rencana-rencana lain yang ditentukan oleh Presiden Republik Indonesia.
Sejarah Bank Pemerintah
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankanpun tidak lepas dari pengaruh negara yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Pada 1958, pemerintah melakukan nasionalisasi bank milik Belanda mulai dengan Nationale Handelsbank (NHB) selanjutnya pada tahun 1959 yang diubah menjadi Bank Umum Negara (BUNEG kemudian menjadi Bank Bumi Daya) selanjutnya pada 1960 secara berturut-turut Escomptobank menjadi Bank Dagang Negara (BDN) dan Nederlandsche Handelsmaatschappij (NHM) menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) dan kemudian menjadi Bank Expor Impor Indonesia (BEII).
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:
• Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951.
• Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:
1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21 Tahun 1968.
2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia.
• Bank Negara Indonesia (BNI '46)
Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia '46.
• Bank Dagang Negara(BDN)
BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yangberada diluar Bank Negara Indonesia Unit.
• Bank Bumi Daya (BBD)
BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
• Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962.
• Bank Tabungan Negara (BTN)
BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968.
• Bank Mandiri
Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 199
2.2 Perkembangan Teknologi Informasi pada Perbankan
Dalam hal Informasi Teknologi (IT), hampir seluruh perbankan belum banyak memanfaatkan kemajuan dibidang IT. Hal ini dikarenakan keterbatasan SDM perbankan yang menguasai IT, ataupun keterbatasan ahli IT yang mengerti tentang mekanisme dan sistem kerja dari perbankan. IT merupakan investasi yang mahal, sementara kondisi keuangan perbankan saat ini belum se-established perbankan konvensional. Hal lainnya adalah belum adanya vendor yang berniat untuk berinvestasi dibidang perbankan.
Kurangnya inovasi di perbankan, keterbatasan IT, kurang kompetitifnya pembiayaan perbankan dan juga untuk meningkatkan kemampuan praktisi perbankan dalam membaca pasar dan mengedukasi nasabah tidak terlepas dari kualitas SDM dalam industri ini. Berdasarkan data yang terkumpul, kurang dari 50 persen SDM perbankan yang berlatar belakang. Sebagian besar SDM bank masih berlatar belakang konvensional. Lambannya industri pendidikan dalam mengantisipasi kebutuhan industri perbankan ini tidak terlepas dari keterlambatan lahirnya pendidikan dibandingkan dengan industri keuangan, keterbatasan publikasi maupun buku-buku serta ketiadaan linkage yang menghubungkan antara perbankan syariah dengan pendidikan hampir tidak terwujud. Padahal jika linkage antara pendidikan keuangan dengan lembaga perbankan dapat dibangun dapat dihasilkan sejumlah temuan-temuan baru yang akan sangat mendukung pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia.
Penerapan IT di perbankan mutlak diperlukan dalam memenuhi tuntutan nasabahnya, hal ini tidak hanya terkait dengan pangsa pasar yang terikat secara emosional tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan dalam proses manajemen dan produk-produk itu sendiri.Oleh karena itu, perbedaan produk dalam bank syariah perlu mendapat perhatian khusus serta memiliki konsep security networking yang kuat sehingga menciptakan image yang baik dalam keamanan dan kenyamanan ekonomi.
2.3 Fasilitas Perbankan
Dalam memenuhi ‘tuntutan’ kemudahan tersebut yang diterjemahkan sebagai layanan kepada nasabahnya, tentunya Bank juga dituntut untuk mengutamakan faktor keamanan bertransaksi dengan menggunakan layanan tersebut. Salah satu faktor penting dalam memenuhi tuntutan pengamanan ini adalah dalam hal penyediaan teknologi kartu yang digunakan.
Kartu ATM, kartu debit ataupun kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank saat ini mayoritas masih menggunakan jenis dan teknologi kartu yang sama, yaitu kartu dengan magnetic stripe. Kartu dengan magnetic stripe adalah kartu yang di bagian sisi belakangnya terdapat strip magnetik yang digunakan untuk menyimpan data. Setiap kali kartu tersebut digunakan untuk bertransaksi, maka perangkat CAD (Card Accepting Device) akan membaca data yang ada di magnetic stripe tersebut dan kemudian mengirimkannya ke pusat komputer pengolah (Host).
Strip magnetik mampu menyimpan data-data penting untuk pemrosesan lebih lanjut, tapi jumlah kapasitas penyimpanannya sangat terbatas, yaitu hanya beberapa puluh bytes saja. Strip magnetik biasanya terbagi menjadi 3 bagian (Track), yaitu Track 1, Track 2 dan Track 3. Pada standard yang digunakan oleh kalangan perbankan, data Track 2 adalah data yang paling penting, karena pada track tersebut tersimpan data nomor kartu yang menjadi key identitas seorang nasabah. Sementara Track 1 dan Track 3 seringkali tidak digunakan.
Proses pengenalan dan pemeriksaan kebenaran kartu, akan dilakukan oleh komputer Host setelah menerima kiriman data yang disampaikan oleh CAD. Pada transaksi kartu kredit, selain pemeriksaan keabsahan kartu yang dilakukan oleh Host, dilakukan juga pemeriksaan keabsahan pemegang kartu yang dilakukan secara manual yaitu dengan cara melihat tanda tangan atau foto yang tertera pada kartu. Dengan mekanisme pengecekan seperti di atas, dan mudahnya algoritma penomoran kartu ditiru, maka tingkat keamanan penggunaan kartu dengan magnetic stripe menjadi rendah. Dengan peralatan yang relatif sederhana, sebuah kartu magnetic stripe dapat dengan mudah dan cepat digandakan.
Data dari Assosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), dengan jumlah penerbit kartu kredit (issuer) pada tahun 2007 sebanyak 21 institusi, dengan lebih dari 9 juta kartu kredit yang beredar di masyarakat, tingkat pemalsuan atau penyalahgunaan kartu (fraud) yang terjadi adalah sekitar 35 milyar rupiah per tahunnya. Dari jumlah fraud di atas, fraud terbesar adalah dalam bentuk pemalsuan atau penggandaan kartu (Counterfeit).
Teknologi saat ini yang tepat adalah penggunaan teknologi Chip Card atau Smart Card. Atas dasar itu, pihak Visa International dan MasterCard, dua penyelenggara system pembayaran internasional dengan menggunakan kartu kredit, mewajibkan perpindahan (migrasi) dari kartu berbasis magnetic stripe menjadi berbasis smart card sejak tahun 2007. Demikian juga halnya dengan Bank Indonesia, yang melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/52/PBI tanggal 28 Desember 2005 Tentang APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu), telah mewajibkan Bank Penerbit Kartu untuk segera melakukan migrasi ke chip card paling lambat akhir 2009.
2.4 Teknologi smart card
Smart Card adalah suatu jenis kartu yang didalamnya ditanami integrated circuit (IC) yang dapat digunakan untuk menyimpan dan mempertukarkan data. IC yang digunakan dalam Smart Card adalah berupa microchip yang dapat melakukan pemrosesan data dan menyimpan ribuan bytes data. Jadi dari prinsip kerjanya yang dapat melakukan pemrosesan data yang cukup komplex, Smart Card dapat dianalogikan sebagai perangkat komputer mini namun tanpa layar display dan keyboard.
Dibandingkan dengan teknologi yang digunakan oleh kartu magnetic stripe, Smart Card mempunyai ketahanan yang lebih baik dalam hal penyimpanan data identitas pemegang kartu maupun data penting lainnya. Pada Smart Card juga diterapkan system security yang memproteksi data atas berbagai ancaman keamanan (security threats), dari yang sederhana seperti kelalaian penyimpanan password oleh pemegang kartu, hingga kemungkinan penyusupan (hacking) dari pihak yang tidak berwenang.
Dari sisi kemampuan penyimpanan data, kemampuan Smart Card berada jauh diatas kemampuan kartu magnetic stripe. Hal ini dikarenakan IC yang digunakan dalam kartu smart card dapat digunakan untuk menyimpan data hingga ribuan bytes. Dan jumlah data yang dapat disimpan akan berkembang terus seiring dengan perkembangan teknologi.
2.5 Sistem Keamanan Data
Pada system Smart Card, dimana penggunaan utamanya adalah untuk kegiatan bertransaksi, penerapan prinsip-prinsip keamanan mencakup keamanan bertransaksi adalah suatu hal yang wajib. Prinsip keamanan tersebut yaitu:
1. Data Integrity
o Fungsi ini yang akan memastikan bahwa data di catatan dokumen (yang tercatat di Smart Card) dan data transaksi telah diperiksa dan dikonfirmasi kebenaran isinya, sejak awal transaksi hingga akhir.
2. Authentication
o Fungsi ini akan melakukan pemeriksaan, kemudian mengkonfirmasi bahwa pihak-pihak yang terkait dalam transaksi atau pertukaran data (value) adalah pihak-pihak yang memang dituju atau berwenang.
3. Non-Repudiation
o Fungsi ini untuk memastikan pelaku-pelaku transaksi dan menghindari kemungkinan bantahan dari pelaku transaksi dengan cara melakukan verifikasi digital signature yang terdapat dalam data transaksi, dan memastikan bahwa data tersebut cocok (match).
4. Authorization and Delegation
o Fungsi Authorization (otorisasi) adalah proses yang memberikan hak akses atas data tertentu dalam suatu system.
Sementara Delegation (delegasi) adalah pemanfaatan pihak ketiga, yaitu Cerificate Authorities, untuk melakukan pengaturan dan mensertifikasi setiap pihak yang terlibat dalam system. Dalam system Smart Card yang menggunakan EMV sebagai protocol transaksi, system keamanannya akan mencakup hal sebagai berikut:
1. . CAM – Card Authentication Method
o Yaitu mekanisme yang digunakan untuk mencegah pemalsuan kartu dan pengubahan data di dalam chip.
2. CVM – Cardholder Verification Method
o Yaitu metoda verifikasi untuk melakukan pengecekan apakah pemegang kartu adalah pihak yang memang mempunyai hak untuk menggunakan kartu tersebut. Metoda verifikasi yang digunakan dapat ditentukan oleh Issuer apakah menggunakan PIN atau cara lain. Jika menggunakan PIN, verifikasi dapat dilakukan secara offline maupun online.
3. On-line Card and Issuer Authentication
o Yaitu mekanisme dimana kartu dapat diotentifikasi oleh Issuer secara online dan sebaliknya kartu pun dapat melakukan otentifikasi terhadap Issuer yang memberi response.
4. Non-repudiation of transactions
o Yaitu mekanisme yang menggunakan PKI (Public Key Infrastructure) untuk memverifikasi bahwa pelaku transaksi telah menggunakan key yang valid yang telah di-assign untuk pelaku transaksi tersebut.
5. Secure script delivery
o Yaitu mekanisme pengiriman perintah khusus kepada kartu untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Issuer. Misalnya untuk melakukan pemblokiran kartu dan lain sebagainya.
2.6 Implementasi Smart Card di Indonesia
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang tertuang dalam PBI No. 7/52/PBI tanggal 28 Desember 2005 Tentang APMK, yang mencakup Kartu ATM, Kartu Debit, Kartu Kredit dan Kartu Prabayar, implementasi Smart Card di Indonesia akan dimulai dengan penggantian kartu magnetic stripe pada kartu kredit menjadi kartu dengan chip atau Smart Card. Dalam ketentuan yang sama, Bank Indonesia juga telah menghimbau untuk segera dilakukan migrasi ke Smart Card untuk kartu ATM, kartu Debit dan kartu Prabayar. Dengan demikian nantinya semua fungsi yang basic ada pada kartu kredit, kartu ATM, kartu debit ataupun kartu prabayar juga akan diterapkan di kartu Smart Card.
Fungsi-fungsi basic tersebut adalah:
• Fungsi pembelian di toko (merchant)
• Fungsi penarikan uang tunai di ATM
• Fungsi pengecekan saldo di ATM
• Atau fungsi-fungsi lain yang sudah ada di ATM saat ini
2.7 Pemanfaatan Smart Card lebih lanjut
Selain fungsi basic seperti yang disampaikan di atas, Smart Card juga dapat digunakan untuk berbagai bidang, khususnya pada bidang-bidang yang memerlukan penyampaian informasi secara cepat, penyampaian data dari satu pihak ke pihak lain ataupun bidang yang menerapkan system keamanan yang tinggi.
Smart Card dapat diaplikasikan pada bidang-bidang seperti berikut:
Loyalty dan Stored Value
Pemanfaatan mayoritas dari Smart Card adalah stored value, yaitu penyimpanan data/value, yang biasanya juga dikaitkan dengan program Loyalty, yaitu program untuk mencatat dan memberikan reward kepada pelanggan yang sering melakukan pembelian.
Aplikasi Stored Value akan menyimpan sejumlah nilai (value) dalam memori Smart Card yang dapat digunakan atau ditukarkan dengan barang atau layanan tertentu. Penggunaan aplikasi Stored value dirasakan lebih efisien, aman dan nyaman bagi pelanggan. Contoh implementasinya adalah seperti pembayaran parkir, toll, untuk pembelian games ataupun untuk pembatasan pembelian BBM.
E-Commerce
Penggunaan Smart card di layanan e-Commerce dapat membantu dalam proses perekaman data transaksi dan penggunaan kartu untuk melakukan pembelanjaan dengan aman. Penggunaan Smart Card dalam aplikasi E-Commerce dapat berupa implementasi kartu kredit ataupun micro-payment, dimana dapat digunakan untuk bertransaksi dengan nilai yang sangat kecil.
Layanan Kesehatan
Smart Card dapat digunakan untuk melakukan pencatatan data kesehatan pemegang kartu, sehingga pemegang kartu dapat melakukan pemeriksaan di berbagai rumah sakit yang berbeda, dan pihak rumah sakit dapat menelusuri sejarah kesehatan pemegang kartu, sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat.
Network Security
Pemanfaatan jaringan publik atau internet untuk melakukan transaksi, dapat lebih ditingkatkan keamanannya apabila menggunakan Smart Card.
User dapat diidentifikasi dan diberikan otorisasi hak akses atas informasi tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya.
ID card dan akses pada area tertentu
Pembatasan hak akses atas area atau ruangan tertentu di kantor atau pabrik yang dapat dilakukan dengan penggunaan Smart Card sebagai ID card, dimana setiap penggunaan hak akses akan tercatat dalam system dan digunakan untuk melakukan evaluasi, tracing atau hal lainnya.
2.8 Potensi Pengembangan Layanan
Disamping tingginya investasi dan biaya yang diperlukan, ternyata dengan penggunaan Smart Card, ada banyak potensi pengembangan layanan yang bisa dilakukan oleh Bank dalam rangka meningkatkan revenue berbasis fee (fee based income).
Potensi pengembangan layanan yang dapat dilakukan Bank antara lain adalah sebagai berikut:
• Pengelolaan system pembayaran toll.
o Dalam hal ini pada kartu Smart Card yang sudah dimiliki nasabah dapat diinstall aplikasi untuk pembayaran toll, yang akan secara otomatis mengurangi (deduct) saldo yang disimpan di kartu tersebut. Atas layanan ini Bank juga berkesempatan untuk mengendapkan dana yang terkumpul sebelum diserahkan kepada pengelola jalan toll.
• Pembayaran atau Pembelian retail
o Smart Card yang diterbitkan oleh Bank dapat juga berfungsi sebagai alat pembayaran atau pembelian dengan nilai uang yang kecil, seperti pembayaran parkir, pembelian token untuk bermain games, transaksi di internet, melakukan donasi dan lain-lain.
• Loyalty Programme
o Smart Card digunakan untuk menyimpan dan mencatat setiap transaksi yang digunakan oleh nasabah, yang kemudian nilai yang terkumpul yang tercatat di Smart Card dapat digunakan untuk melakukan transaksi lain. Dengan layanan ini, Bank bisa mengelola dana yang terkumpul dan sekaligus menjadi program untuk melakukan retensi nasabah.
Semua layanan di atas memungkinkan Bank untuk mendapatkan revenue tambahan dari fee yang didapat, yang secara tidak langsung dapat digunakan dan diperhitungkan untuk mengembalikasn investasi yang sudah dikeluarkan untuk dapat menerbitkan dan mengelola system Smart Card.
2.9 Teknologi pada Bank
Sekarang bisa kita menikmati kemudahan dari jasa bank melalui teknologi internet, baik melalui internet banking, sms transaksi dan lain sebagainya, keuntungan kompetitif dari bank dan lembaga keuangan akan sangat tergantung pada kemampuan teknologi untuk melaksanakan proses bisnis, mengelola risiko dan menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik.
Biaya merupakan masalah ketika berinvestasi di IT hardware dan software. Sebagai bagian dari strategi biaya mereka, bank menerapkan proses bisnis outsourcing.Berbagai software perbankan digunakan dalam penerapan teknologi ini, dan banyak vendor menawarkan untuk kemajuan teknologi pada bank, dibawah ini beberapa software perbankan dan vendor nilai tertinggi yang digunakan oleh bank :
1. CRM Customer Relationship Management
Manfaat dari CRM termasuk pengurangan biaya perjalanan, crm video untuk komunikasi tatap muka desktop, kolaborasi diperbaiki dengan pelanggan Anda, meningkatkan layanan pelanggan, cross-selling dan pintar pengambilan keputusan.
Perangkat lunak CRM memungkinkan bank untuk mengumpulkan data tentang pelanggan mereka. Dengan ini, bank dapat membuat profil pelanggan atau melihat, seperti: berbagi dompet, aset, akun, kredit sejarah dan banyak lagi. solusi crm Vendor kategori termasuk perbankan inti, erp, e-crm, manajemen kontak dan crm analitis.
2. Siebel Systems Inc
Siebel Systems adalah penyedia terkemuka di dunia manajemen hubungan pelanggan (CRM) dan penyedia solusi terkemuka aplikasi untuk intelijen dan integrasi bisnis berbasis standar.
Produk: Siebel Customer Relationship Management (CRM) Solutions, Karyawan Relationship Management (ERM)
Pelanggan: AMP Jasa Keuangan, Deutsche Bank, Profil DHL, Investasi Fortis, Honeywell
software keamanan
Bank menggunakan software keamanan untuk melindungi terhadap virus, spyware, dan program keystroke logger menguping. Perangkat lunak keamanan juga dapat melindungi akses jarak jauh melalui teknologi SSL VPN, LAN perlindungan dan perlindungan identitas pencurian seperti phishing.
Berikut contoh perusahaan perangkat lunak keamanan informasi terbaik.
3. WholeSecurity
Keyakinan WholeSecurity Online ™ solusi menggunakan teknologi pendeteksi patent-pending perilaku yang secara otomatis mengidentifikasi dan menghilangkan ancaman dikenal baik dan yang tidak diketahui tanpa membutuhkan pengguna untuk menginstal atau memperbarui tanda tangan.
4. E-Business
Manfaat dari infrastruktur E-Business dalam industri perbankan dan keuangan adalah: transaksi elektronik dan dijamin infrastruktur pembayaran. Berikut adalah beberapa vendor terkemuka untuk solusi infrastruktur E-Business.
5. IBM Global Services
Menyediakan keamanan dan privasi keahlian konsultasi.
Solusi: IBM konsultasi keamanan, integrasi sistem dan elektronik penggambaran pembayaran tagihan dan pemberdayaan aplikasi.
Studi Kasus: IBM Global Services menyediakan keamanan dan privasi keahlian konsultasi, menerapkan Identrus siap Elektronik Bill penggambaran dan Pembayaran (EBPP) aplikasi, serta integrasi sistem dan manajemen proyek kepada Deutsche Bank. Mobile dan teknologi nirkabel Bluetooth memungkinkan bank untuk memuaskan klien yang menuntut informasi real-time dan aksesibilitas pembayaran mobile. Berikut adalah beberapa teknologi nirkabel dan solusi bagi perusahaan dari sumur dihormati dan vendor perusahaan.
6. back office
Ruang lingkup perangkat lunak back office dan solusi mencakup: biaya berbasis aktivitas, manajemen aset, balanced scorecard, pengolahan data, analisis profitabilitas dan banyak lagi. Berikut ini adalah daftar vendor populer, produk dan sumber daya tambahan.
7. SunGard Sistem Manajemen Aset
SunGard Asset Management Systems menyediakan rangkaian lengkap solusi manajemen aset kepada lembaga-lembaga keuangan global, lembaga pengelolaan aset daerah, bank-bank komunitas, penasihat investasi, yayasan, dan fidusia.
Produk: AddVantage, Charlotte ®, Jasa Kustodian SunGard, Global Plus, Plus Global ® IC, Solusi Kantor kasih sayang dan Keluarga, Pajak SunGard reclaims Layanan, Seri 7 dan 11 Trustware Trustware.
8.Acorn Systems
Acorn Systems adalah 100% difokuskan pada analisis biaya dan profitabilitas. Acorn Systems menyediakan data biaya dan laba ke ratusan perusahaan dan organisasi termasuk Citigroup, Supervalu, Sysco Makanan, Charles Schwab, Fisher Ilmiah dan banyak lainnya. solusi inti Acorn Systems memberikan kepada nasabah untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja organisasi mereka.
BAB III. PENUTUP
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918.
Bank-bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. Hulp en Spaar Bank.
4. De Algemenevolks Crediet Bank.
5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6. Nationale Handles Bank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
8. Nederlansche Indische Handelsbank.
Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank
2. Bank Negara Indonesia
3. Bank Rakyat Indonesia
4. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI)
5. Bank Indonesia
6. Bank Dagang Nasional Indonesia
7. Indonesian Banking
8. NV Bank
9. Bank Dagang Indonesia NV
10. Bank Timur NV
11. Bank Central Asia (BCA) tahun 1949
Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kebutuhan masyarakat, serta dipicu dengan maraknya penyalahgunaan kartu oleh pihak-pihak yang tidak berhak, teknologi kartu berbasis magnetic stripe sudah tidak lagi dapat mengakomodir kebutuhan tersebut. Untuk itu, penerapan teknologi kartu berbasis Smart Card merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat.
Smart Card adalah suatu teknologi yang aman, untuk saat ini. Mengingat dengan teknologi yang diterapkannya, dibutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar untuk dapat menyalahgunakannya.Smart card dapat menjadi solusi untuk kebutuhan di atas karena menerapkan teknologi keamanan yang baik. Hal ini tentunya juga sesuai dengan kebutuhan dari kalangan perbankan sendiri yang selalu menerapkan sikap kehati-hatian (prudent) dalam memberikan layanan kepada nasabah.
Prinsip keamanan dalam Smart card antara lain yaitu:
1. Data Integrity
2. Authentication
3. Non-Repudiation
4. Authorization and Delegation
Tingginya nilai investasi dan biaya yang dibutuhkan untuk dapat melakukan migrasi dari magnetic stripe ke teknologi smart card, dapat ditutupi dengan pengimplementasian layanan tambahan oleh Bank sehingga didapat revenue tambahan dari nilai fee atas pelaksanaan layanan tersebut.Bank yang memberikan keamanan layanan yang tinggi bagi nasabahnya adalah suatu harga yang tidak ternilai. Sehingga Bank yang telah melakukan migrasi ke Smart Card dapat dinilai sebagai Bank yang mengutamakan keamanan bertransaksi bagi nasabahnya.Dalam system Smart Card yang menggunakan EMV sebagai protocol transaksi, system keamanannya akan mencakup hal sebagai berikut:
1. CAM – Card Authentication Method
2. CVM – Cardholder Verification Method
3. On-line Card and Issuer Authentication
4. Non-repudiation of transactions
5. Secure script delivery.
TUGAS SOFFKILL
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERBANKAN DI INDONESIA
NAMA : UMI HEANY LATUKAU
NPM : 38110327
KELAS : 3DB04
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Sabtu, 19 Januari 2013
Tugas 2. Pembuatan model data Dan Perancangan desain database
1. Proses Perancangan Desain Database.
Terdapat 6 tahap proses perancangan database :
1. Pengumpulan data dan analisis.
Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut
pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan
suatu sistem database, pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari
sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk
para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasiaplikasinya.
Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi inilah yang
kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
a. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
Menentukan aplikasi utama dan kelompok user yang akan menggunakan
database.
b. Peninjauan dokumentasi yang ada
Dokumen yang ada yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dipelajari dan
dianalisa.
c. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
Informasi yang sekarang dan yang akan datang dipelajari.
d. Daftar pertanyaan dan wawancara
Tuliskan tanggapan-tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dikumpulkan dari para pemakai database yang berpotensi.
2. Perancangan database secara konseptual.
Tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk database
yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan
sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. Dalam
conceptual schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi database yang
diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.
Tahap Desain database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel:
a. Perancangan skema konseptual :
menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan
hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah conceptual database schema
pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER (enhanced
entity relationship)
model.
Skema ini dapat dihasilkan dengan menggabungkan bermacam-macam
kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database atau dengan
merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap user dan
kemudian menggabungkan skema-skema tsb.
b. Perancangan transaksi :
menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah
dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.
Kegunaan fase ini yang diproses secara paralel bersama fase perancangan
skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksitransaksi
database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent.
Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi
database suatu saat dimana database tsb dilaksanakan.
3. Pemilihan DBMS.
Pemilihan database di tentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : faktor
teknik,ekonomi, dan politik organisasi.
Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain
dalam pemilihan DBMS :
a. Struktur data Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
b. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
c. Tersedianya layanan penjual.
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan beberapa masalah sistem.
4. Perancangan database secara logika (data model mapping).
Tahap selanjutnya dari perancangan database adalah membuat sebuah skema
konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.
Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal
yang dihasilkan pada tahap 2. Pada tahap ini, skema konseptual
ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2
ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3.
Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat :
a. Pemetaan system-independent :
pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS
dari model data tsb.
b. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :
mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data
yang digunakan pada DBMS yang dipilih.
Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS yang
dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem
database. Tetapi dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan
parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus
menunggu sampai fase perancangan database secara fisik telah lengkap.
5. Perancangan database secara fisik.
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan strukturstruktur
penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk
mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.
Selama Tahap ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang
disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik,
penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema
(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).
Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :
a. Response time :
waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk
menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah
di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item
yang ditunjuk oleh suatu transaksi.
b. Space utility :
jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan
struktur jalur akses.
c. Transaction throughput :
rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem
database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal :
digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini
adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk filefile
database.
6. Implementasi Sistem database.
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat
melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL
(storage definition language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan
untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong).
Sekarang database tsb dimuat (disatukan) dengan datanya.
Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program
dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji.
Suatu saat transaksi tsb telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam
database, maka fase perancangan dan implementasi telah selesai, dan
kemudian fase operasional dari sistem database dimulai.
Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle
dan termasuk fase-fasenya diantaranya :
a.system definition,
b.design,
c.implementation,
d.loading atau data conversion,
e.application conversion,
f.testing dan validation,
g.operation,
h.monitoring dan maintenance.
Tujuan perancangan Desain database antara lain sebagai berikut:
• untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user
secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
• memudahkan pengertian struktur informasi
• mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek
penampilan (response time, processing time, dan storage space)
2.Diagram hub. entitas (ERD)
Definisi Entity Relational Diagram (ERD).
Penyajian data dengan menggunakan Entity dan relationship.
1. Entity.
a. Entity adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.
b. Entity Set adalah kumpulan dari entity yang sejenis.
c. Entity Set dapat berupa :
ca. Objek secara Fisik: Rumah, kendaraan, Peralatan.
cb. Objek secara konsep: Pekerjaan, Perusahaan, Rencana.
2. Atribut.
Karakteristik dari Entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
Jenis Atribut:
a. Nilai Atribut :
Data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship.
b. Key.
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu Entity secara unik.
c. Atribut Simple.
Atribut yang bernilai tunggal.
d. Atribut composite.
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.
e.Atribut Derivatif.
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
3. Relationship.
a. Definisi.
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
b. Relationship Set.
Kumpulan Relationship yang sejenis.
c. Derajat dari Relationship.
Menjelaskan jumlah Entity yang berpartisipasi dalam suatu Relationship.
ca.Unary Degree (Derajat Satu).
cb.Binary Degree (Derajat Dua).
c.cTernary Degree (Derajat Tiga).
4. Cardinality Ratio Constraint.
Definisi :
Menjelaskan batasan Jumlah keterhubungan satu Entity dengan Entity lainnya.
5. PParticipation Constraint.
Definisi:
Menjelaskan apakah keberadaan suatu Entity bergantung pada hubungannya dengan entity lain.
6. Weak Entity.
Definisi:
Weak Entity: suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain.
Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationship-nya
Disebut Identifyimg Relationship
Weak Entity Selalu mempunyai Total Participation Constraint dengan Identifying Owne.r
3. Model data REA(Resource, Even, Agen).
REA adalah model yang populer dalam sistem informasi pengajaran akuntansi (AIS). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis-perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka untuk memenuhi tuntutan radikal REA's.
Model REA menghilangkan objek akuntansi banyak yang tidak diperlukan dalam usia komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, - misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan account tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen.
Objek nyata termasuk dalam model REA adalah:
* Barang, jasa atau uang, yaitu, SUMBER DAYA
* Transaksi bisnis atau perjanjian yang mempengaruhi sumber daya, yaitu, KEJADIAN
* Orang atau badan-badan manusia lain (perusahaan lain, dll), yaitu, AGEN
Ini kontras objek dengan istilah akuntansi konvensional seperti aktiva atau kewajiban, yang kurang langsung terkait dengan objek dunia nyata. Sebagai contoh, aset akuntansi konvensional seperti goodwill tidak sumber REA.
REA sistem biasanya dimodelkan sebagai database relasional, meskipun hal ini tidak wajib. Desain biasanya menggunakan diagram entitas-hubungan. Filosofi dari REA mengacu pada gagasan Pola Desain dapat digunakan kembali, meskipun pola REA digunakan untuk menggambarkan database daripada program berorientasi objek, dan sangat berbeda dari 23 pola kanonik dalam buku pola desain asli oleh Gamma et al. (Yang tidak mengherankan karena Gamma et al. Pola benar-benar penerapan pola untuk berkeliling kekurangan dalam C + + bukan dari pola desain per se). Penelitian di REA menekankan pola (misalnya, Hruby et al. 2006).
Tugas 1. Aplikasi siklus pendapatan Dan pengeluaran
1. Aktivitas bisnis dalam Aplikasi siklus pendapatan & pengeluaran.
A.SIKLUS PENDAPATAN.
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan mmeminta kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut dengan tujuan untuk mengfasilitasi pertukaran barang dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh ke Aplikasi siklus pendapatan
Siklus pendapatan memproses transaksi akuntansi yang mencatat 4 peristiwa ekonomi :
a. permintaan barang dan jasa oleh pelanggan,
b. pengiriman barang atau jasanya,
c. permintaan pembayaran, dan
d. tanda terima pembayaran.
sistem yang terkomputerisasi pada siklus pendapatan menggunakan 4 sistem aplikasi :
1.1 Aplikasi entri pesanan.
1.2 Aplikasi Pengiriman.
1·3 Aplikasi pengajuan rekening.
1·4 Aplikasi tanda terima kas konsumen.
Tujuan-tujuan perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan yaitu :
~Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat.
~Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.
~Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara tepat dan akurat .
~Memverifikasi kelayakan kredit konsumen.
~Mengirimkan uang ke pemasosk yang tepat.
~Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian.
~Menjamin semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang telah diijinkan.
~Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar.
KUNCI ARUS DATA pada siklus pengeluaran.
1. Order.
2. Order Penjualan.
3. Order Penjualan di ACC.
4. Order Pengiriman.
5. Slip Pengepakan.
6. Memo Penagihan.
7. Nota Pengiriman.
8 . Pengiriman.
9 . Nota Pengiriman.
10. Faktur.
11. Memo Pemindahbuku.
12. Voucher Jurnal.
13. Pengendalian Total.
B.SIKLUS PENGELUARAN.
Siklus pengeluaran transaksi yang menggambarkan peristiwa ekonomi sebagai berikut : a. permintaan barang,
b.penerimaan barang,
c. mencatat kewajiban untuk membayar barang, dan
d.membayar untuk barang itu.
siklus pengeluaran, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan 4 aplikasi antara lain :
1.1 Aplikasi pembelian.
1·2 Aplikasi penerimaan.
1·3 Aplikasi surat bukti.
1·4 Aplikasi disbursemen kas.
pada siklus pengeluaran,Pembelian Sentralisasi dengan pendekatan ini maka pembelian
dapat memperoleh diskon atau potongan yang besar, posisi pasar yang lebih kuat, pengendalian persediaan yang lebih baik dan spesialisasi pembeli.
Desentralisasi, dengan metode ini maka akan dapat meningkatkan
tanggungjawab masing-masing pelaksana pembelian.
KUNCI ARUS DATA pada siklus pengeluaran:
1. Permohonan.
2. Pemberitahuan.
3. Order Pembelian.
4. Nota Pembelian.
5. Nota Penerimaan.
6. Pengiriman.
7. Nota Penerimaan.
8. Laporan Penerimaan.
9. Pemberitahuan Penerimaan.
10. Faktur.
11. Faktur Disahkan.
12. Paket Tanda Bukti.
13. Pembayaran.
2.Batasan Aplikasi siklus pendapatan & pengeluaran.
Proses bisnis pada siklus pendapatan serta pengeluara yaitu suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan dengan maksud meraih tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Karakteristik proses bisnis dengan batasan-batasannya yang memeliki karakteristik nya.Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
a. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
b. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
c. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
d. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
e. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatustruktur organisasi.
f. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
3. Prosedur dalam Aplikasi siklus pendapatan & pengeluaran.
A.PROSEDUR SIKLUS PENDAPATAN.
Pada siklus pendapatan, terdapat 4 aktifitas dasar bisnis yaitu :
a.Memasukkan pesanan penjualan.
Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departemen bagian pesanan penjualan, melakukan proses memasukkan pesanan penjualan. Dokumen yang dibuat dalam proses memasukkan pesanan penjualan (sales order).
Proses memasukkan pesanan penjualan mencakup tiga tahap :
aa. Mengambil pesanan dari pelanggan
ab. Memeriksa dan menyetujui kredit dari pelanggan
ac. Serta memeriksa ketersediaan persediaan
b.Mengirim pesanan.
proses dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang dinginkan tersebut. Proses ini terdiri dari dua tahap :
aa. mengambil dan mengepak pesanan, dan
ab. mengiri pesanan tersebut beserta dokumen pengiriman (surat jalan).
Departemen bagian perdagangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.
c.Penagihan dan piutang usaha.
proses dasar ketiga dalam siklus akuntansi pendapatan melibatkan penagihan ke para pelanggan dan memelihar data piutang usaha. Dokumen yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur penjualan (sales invoice).
d.Menerima pembayaran / kas.
Langkah terakhir dari siklus pendapatan adalah menerima pembayaran. Yang melakukan aktivitas ini adlah kasir.
B.PROSEDUR SIKLUS PENELUARAN.
Pada siklus pengeluaran, terdapat 3 aktivitas dasar bisnis yaitu :
a.Memesan barang , persediaan, dan jasa.
proses pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan. Keputusan penting yang dibut dalam langkah ini adalah mengidentifikasi apa, kapan, dan berapa banyak yang dibeli, dan dari pemasok mana akan dibeli. Dokumen yang dibuat dalam proses pemesanan barang adalah pesanan pembeliaan.
b.Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa.
prose kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan. Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk mengecek dan menerima kiriman dari para pemasok. Dokumen yang dibuat dalam proses penerimaan barang adalah laporan penerimaan barang adalah laporan penerimaan.
c.Membayar untuk barang, persediaan, dan jasa.
4. diagram aliran data(DFD) Aplikasi siklus pendapatan & pengeluaran.
Diagram alir data (DFD =Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran.
Minggu, 11 November 2012
Tugas 3 SIA Software-Software Dalam Akutansi
1.1 SAGE ACCPAC ERP
Adalah sebuah sistem akuntansi yang dikembangkan dengan arsitektur kelas dunia dan telah memenangkan berbagai penghargaan. Didesain untuk memenuhi kebutuhan perusahaan baik besar maupun kecil,
Sage Accpac ERP dapat dijalankan dengan menggunakan berbagai pilihan database. Sage Accpac ERP memenuhi kebutuhan perusahaan akan suatu aplikasi manajemen bisnis end-to-end yang terintegrasi penuh.
Sage Accpac ERP memberikan fungsionalitas kerja yang lebih baik dengan kinerja yang tinggi dan kebebasan pilihan bagi penggunanya.
Sage Accpac ERP mempunyai dua modul utama yang saling terintegrasi penuh, yaitu Financial Modules dan Operational Modules.
1. Modul-modul finansial memenuhi kebutuhan aplikasi akuntansi perusahaan. Modul-modul finansial Sage Accpac ERP menyediakan interface yang user friendly untuk menjalankan kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan dan memberikan solusi yang utuh untuk berbagai jenis bidang usaha.
Modul-modul finansial meliputi:
• General Ledger,
• Accounts Payable,
• Accounts Receivable
2. Modul-modul operasional menyediakan suatu sistem yang user friendly untuk menjalankan kegiatan logistik dan distribusi perusahaan sehari-hari. Modul-modul operasional meliputi:
• Order Entry / Sales Order,
• Purchase Order,
• Inventory Control
KEKURANGANNYA :
A. Hanya 1(satu) tipe dari database yang dapat digunakan untuk satu waktu. Jika digunakan untuk Btrieve dan kemudian untuk MSSQL, report sudah harus diganti.
B. Sering kali menghabiskan waktu untuk perbaikan data.
C. Sumber data ODBC harus dikonfigurasikan dengan tepat.
D. Masalah hubungan/connectivity kemungkinan lebih sulit.
KELEBIHANNYA :
• Efisien dan mudah digunakan
• Kemampuan reporting yang kompeten
• Dapat disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan perusahaan. Dengan tiga edisi (ERP100, ERP200, dan ERP500)
• Terintegrasi penuh
• Support Windows dan Linux
• Kombinasi desktop base dan web base
1.2 MYOB ACCOUNTING 17
Software ini dibuat oleh MYOB Limited Australia dan sudah dipakai di berbagai Negara, baik di Eropa, Amerika, Kanada, dan Asia. Saat ini sudah hadir MYOB Accounting versi 17.
MYOB (Mind Your Own Business) Accounting merupakan software olah data akuntansi secara terpadu (integrated software), yaitu proses pencatatan data transaksi akuntansi dilakukan dengan cara mengentri data transaksi melalui media formulir yang terdapat dalam command centre, kemudian program MYOB akan memproses secara otomatis, cepat, tepat, dan terpadu ke dalam seluruh catatan akuntansi dan berakhir dengan laporan keuangan.
MYOB Accounting dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan, baik bidang jasa, dagang (retail) maupun industri (pengolahan), dan pertanian serta usaha-usaha yang lain.
MYOB Accounting memiliki berbagai kelebihan di antaranya:
KELEBIHANNYA :
A. User friendly (mudah digunakan),
B. Tingkat keamanan yang cukup valid untuk setiap user.
C. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui proses ekspor/impor file yang merepotkan.
D. Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan sumber transaksi.
E. Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik.
F. Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasikan.
G. Bisa diterapkan untuk jenis usaha yang ada di Indonesia, baik untuk skala kecil, menengah, dan besar
KEKURANGANNYA :
A. database MYOB merupakan file based sehingga kurang optimal jika digunakan untuk transaksi yang besar dan kompleks. Isu terbaru MYOB akan menggunakan server-based untuk databasenya sehingga optimalisasi pengolahan data lebih realistis.
B. Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang dimiliki maka harus membeli add on lagi
C. Tidak ada module Intercompany Reporting, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk membuat laporan keuangan konsolidasi maka harus membeli add on lagi.
D. Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola di dalam MYOB.
E. Tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.
1.3 K-SYSTEM INDONESIA
K-System adalah program terpadu operasional dan akuntansi yang di design khusus untuk kondisi Indonesia. Banyak perusahaan ingin melakukan komputerisasi karena dapat mempercepat operasional dan mempermudah kontrol. Data cukup diisi 1x dibagian operasional, faktur dicetak dari komputer dan proses pembukuan selanjutnya secara otomatis dikerjakan oleh komputer. Laporan yang dibutuhkanpun tersedia setiap saat.
KELEBIHANNYA :
A. K-System memberi pilihan untuk anda yang akan melakukan komputerisasi karena K-System adalah program yang sudah baku, lengkap, teruji.
B. integrated dan sepenuhnya ditulis dalam bahasa Indonesia dan banyak pendukungnya.
C. K-System berjalan di Linux & Windows.
D. Saat ini K-System sedang dikembangkan ke Web Based.
KEKURANGANNYA :
A. Untuk keamanan dan purna jual yang terjamin K-System tidak dijual tetapi hanya disewakan dan biaya sewa sudah termasuk penyesuaian program & laporan.
B. Bagi perusahaan kecil, K-System single user diberikan secara cuma2 dan dapat pakai sepenuhnya di perusahaan, dan bagi Perusahaan menengah dan besar K-System single user ini bisa sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan komputerisasi di Perusahaan.
C. Sayangnya komputerisasi bukanlan hal yang mudah. Tidak semua program sudah lengkap, integrated, teruji dan banyak pendukungnya.
D. Source program juga tidak diserahkan sehingga program susah untuk disesuiakan sesuai dengan keinginan perusahaan.
Jumat, 02 November 2012
Tugas2 SIA Pembuatan Model Database dan Desain Database
1. Pengertian DataBase
Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu pada tujuan tertentu pula yang bisa berupa susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
2. Proses Desain DataBase
Proses Perancangan Database
1.Pengumpulan dan analisis permintaan
Proses ini meliputi pengumpulan dan analisis permintaan dari para konsumen maupun pada area aplikasi. Salah satu aktifitas yang dilakukan adalah mengidentifikasi kelompok dari konsumen dan area aplikasi serta mempelajari dokumen yang ada dalam bentuk formulir,laporan serta aturan-aturan yang berlaku.
2.Perancangan model konseptual database
Proses ini meliputi penyajian data dan hubungan-hubungannya yang disimpan dalam database.model data nya tersimpan dari desain implementasi seperti DBMS yang digunakan ,program aplikasi dan perangkat kerasnya.aktifitas yang dilakukan yaitu mengidentifikasi tipe entity,atribut-atributnya serta keterhubungan antara entity serta menentukan key dari atribut-atribut tersebut.
3.Pemilihan DBMS
Dalam DBMS ini terdapat dua factor yang perlh di perhatikan dalam pemilihan DBMS yaitu
a. Faktor teknik
• Pendefinisian primary key,foreign key,tipe data dan domain
• Tersedianya control integrity,mekanisasi view,kamus data dan kemandirian data
• T ipe-tipe model data yang tersedia
• Pemeliharaan struktur file
• Kemudahan reorganisasi, indexing
b. Faktor Ekonomi
• Perkiraan biaya yang dibutuhkan:software,pemeliharaan hardware, training,operasi dsb
• S ystem yang lebih familier dengan personal –personalnya
• Kemampuan pelayanan vendor ( penjual)
4.Perancangan model logical database
Didalam proses ini ada 2 kegiatan:
1. Pemetaan system independent(Transformasi)
Pemetaas dari ER(entity relationship) diagram kebentuk database yang dipilih
2. Penyesuaian skema ke DBMS
Harus menyesuaikan skema yang di peroleh ke bentuk database yang dipilih ,karena setiap database mempunyai model data base yang berbeda.
5.Perancangan fisik database
Perancangan database meliputi :
• Perancangan aturan integrity
• Analisis transaksi
• Pemilihan organisasi file
• Pemilihan indekx
• Pengontrolan redudansi
• Perancangan view untuk konsumen
• Pemberian hak pengaksesan untuk konsumen
6.Implementasi database
• Pembentukan database file
• Pengisian data
• Konversi data
• Implementasi transaksi database
• Testing dan validasi
3. Pengertian Entitas, Field, Record, ERD serta REA.
A. Entitas (entity) adalah sebuah objek yang keberadaannya dapat dibedakan terhadap objek lain Entitas dapat berupa orang, benda, tempat, kejadian, maupun konsep yang memeliki keberadaan yang unik dan berbeda.
B. Record adalah suatu struktur yang berisi sejumlah komponen yang dinamakan field, setiap field bisa berbeda typenya dan Setiap field harus memiliki nama yang berbeda untuk memungkinkan pemilihan field secara acak.
C. Field adalah merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.
D. ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambaran mengenai berelasinya antarentitas.
E. REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk
melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan entity apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan relationship antara entity dalam database SIA.
4. Langkah –langkah membuatan(membangun) ERD dan REA
A. Langkah –langkah membuatan(membangun) ERD
1. Tentukan entitas-entitas yang diperlukan
2. Tentukan hubungan antara entitas.
3. tentukan cardinality ratio
4. tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entitas
5. tentukan key diantara atribut.
6. hindari penamaan entitas,relationship dan atribut yang sama.
B. Langkah –langkah membuatan(membangun) REA
1. Identifikasi kegiatan pertukaran ekonomi
2. Identifikasi sumber daya dan pelaku
3. Masukkan kegiatan komitmen
4. Menetapkan kardinalitas hubungan
Senin, 22 Oktober 2012
Tugas 1 Sistem Informasi Akuntasi(SIA) dan Ruang Lingkup SIA
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi(SIA)
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian
sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi
input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan
ruang lingkup Sistem Informasi Akuntansi(SIA) antara lain:
1.sumber daya manusia
2.produksi
3.pemasaran
4.akutansi dan keuangan
2. perbedaan Sistem Informasi Akuntansi(SIA) dengan system informasi( SIM,SI Bisnis,SI pemasaran,dan SI keuangan)
1. SIA
a. SIA lebih berorientasi kepada data
b. SIA hanya menangani informasi dalam hal akutansi saja
c. SIA berkewajiban untuk memberikan informasi dengan atasan
d. Output SIA masih luas, bisa dijadikan sebagai bahan bagi manajer maupun sumber data bagi sistem lain
e. SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
2. SIM
a. SIM lebih berorientasi kepada informasi
b. SIM berkewajiban untuk memberikan informasi dengan seluruh staf
c. SIM hampir semua masalah dibahas dan dicari pemecahannya.
d. SIM hanya menyediakan informasi bagi manajer untuk dicari pemecahannya.
e. SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
3. SI bisnis
a. SIB menangani hal bisnis dalam bidang apapun
b. SIB berkewajiban untuk memberikan informasi dengan lingkungan atau pembisnis
c. SIB lebih berorientasi kepada produk , transaksi, serta keputusan manajemen
d. SIB perlu pemahaman tentang operasi bisnis organisasi, dan cara pembuatan keputusan yang baik
4. SI pemasaran
a. mengumpulkan data transaksi , memasarkan produk , mengambil keputusan
b. SIP berkewajiban untuk memberikan informasi dengan lingkungan luar
c. Output SIP merupakan suatu keputusan kedua belah pihak serta laporan pemasaran
d. SIP menangani hal mengenai pemasaran suatu produk produk perusahaan
5. SI keuangan
a. SIK lebih berorientasi kepada data
b. SIK berkewajiban untuk memberikan informasi kepada perusahaan
c. Output SIK merupakan suatu laporan keuangan dari audit
d. SIK menangani hal mengenai keuangan aau financial suatu perusahaan
3. Siklus pencatatan transaksi akuntansi
Pemrosesan Transaksi
Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip
dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi. Transaksi akuntansi
merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis. Tipe transaksi dasar
adalah:
(1) Penjualan produk atau jasa,
(2) Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa,
dan aset tetap dari suplier,
(3) Penerimaan kas,
(4) Pengeluaran kas kepada suplier,
(5)Pengeluaran kas gaji karyawan.
Pemrosesan Data
Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Fungsi
pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah ditetapkan.
2. Menyalin data ke dokumen atau media lain.
3. Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya.
4. Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.
5. Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.
6. Melakukan penghitungan.
7. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.
8. Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan yang ada.
Penjurnalan
yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian).
Proses pencatatan dimulai dengan langkah berikut:
1. memindahkan saldo-saldo perkiraan neraca saldo periode sebelumnya ke dalam masing-masing perkiraan buku besar.
2. Setelah transaksi dianalisis,
3. melakukan pencaatatan jurnal transaksi, baik ke dalam jurnal umum maupun ke dalam jurnal khusus.
Posting buku besar
yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.
Tahap-tahapannya:
1. Proses penggolongan dilakukan setelah seluruh jurnal transaksi selesai dibuat.
2. cara selanjutnya memindahkan masing-masing perkiraan jurnal transaksi ke dalam perkiraan buku besar yang sesuai.
3. Pemindahan ini dikenal dengan istilah “Posting” ke buku besar.
Penyusunan Neraca Saldo
yaitu menyiapkan Neraca Saldo untuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
a. Setelah semua perkiraan buku besar ditutup, maka saldo akhir masing-masing perkiraan buku besar dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut dengan Neraca Saldo.
b. Saldo-saldo perkiraan buku besar yang menempati lajur debet dan lajur kredit dalam neraca saldo harus memiliki jumlah yang sama ( seimbang / balance ).
c. Jika hasilnya tidak imbang, berarti ada kesalahan dalam memindahkan angka saldo atau salah masuk perkiraan, sehingga perlu ditelusuri sebabnya dan dilakukan perbaikan.
Penyusunan Laporan Keuangan
yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca. selanjutnya adalah menyiapkan bentuk / format laporan keuangan, yang terdiri dari :
1. Laporan Laba Rugi,
2. Laporang Perubahan Modal
3. Neraca.
Kemudian memindahkan angka-angka neraca lajur ke dalam masing-masing Laporan
dimulai dari :
1. penyusunan Laporan Laba Reugi sehingga menghasilkan angka Laba atau rugi operasi,
2. kemudian angka tersebut dimasukkan ke dalam Laporan Perubahan Modal sehingga menghasilkan osisi modal akhir, dan angka modal akhir ini dimasukkan ke dalam neraca.
3. Indikasi bahwa proses pemindahan dan penyusunan ini berjalan benar adalah nampak jumlah aktiva sama dengan jumlah kewajiban ditambah dengan jumlah modal.
4. Dengan kata lain jumlah debet neraca harus sama seperti jumlah kredit neraca.
4. Siklus Pemrosesan Transaksi
a. aplikasi siklus pendapatan/penjualan
• Pengiriman -> mengaambil dan mengepak pesanan, mengirim pesanan tersebut
• Penagihan dan piutang usaha -> penagihan ke para pelanggan, memelihara data piutang usaha
• Entri pesanan penjualan -> mengambil pesanan dari pelanggan , memeriksa dan menyetujui kredit dari pelanggan , memeriksa ketersediaan persediaan
• Penagihan Kas -> Menangani kiriman uang pelanggan, Menyimpannya ke bank.
b. Aplikasi siklus pengeluaran
yaitu merupakan aplikasi apa saja yang terjadi pada siklus pengeluaran yang sedang terjadi.aplikasi nya antara lain sebagai berikut:
• Pembelian
Proses transaksi dari konsumen ke produsen.
• Penerimaan
Proses dari produsen dadi konsumen.
• surat bukti
yang menjadi tanda bukti bahwa tlah terjadi transaksi
• disbursemen kas
menerjemah segala transakti yang terjadi ke pembukuan buku besar.
c. Aplikasi siklus produksi
aplikasi siklus yang terjadi di dalam suatu perusahaan yang akan melakukan produksi’yang terjadi dalam siklus produksi yaitu antara lain:
• Perancangan Produk
Yang dilakukan pada tahap ini iyalah mengumpulkan bahan-bahan untuk produksi dari bahan mentah sampai bahan jadi.
• Perencanaan dan Penjadwalan
Dibagian ini adalah menjadwalkan semua perancangan produksi sesuai waktu yang telah di tentukan agar pada akhirnya produk dapat di selesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
• Operasi Produksi
Melakukan kegiatan pemeriksaan produk yang tlah jadi apakah masi ada kesalahan atau memisahkan produk yang tlah jadi sempurna dengan produk yang jadi tapi masi ada kekurangan.karena dari semua produk yang di buat tidak akan jadi sempurna pasti ada yang tidak atau cacat.
• Akuntansi Biaya
Setelah ketiga proses diatas terselesaikan dan mendapat kan produk dengan kualitas baik makan selanjutkan di lakukan akutansi rincian biaya produksi dari awal barang sampai jadi barang tersebut.agar dapat menghasilkan harga barang yang sesuai dengan harga produksi.agar tidak merugikan produsen.
d. Aplikasi siklus keuangan
siklus yang mengatur alur nya keuangan yang terjadi dalam produksi serta transaksi dengan kunsumen.
• sistem pemilikan
semua yang saling berkaitan untuk dapat menntukan pilihan dari awal produksi sampai akhir produksi yaitu menjatuhkan produk ke konsumen
• sistem catatan jurnal
semua yang terkait dalam produksi yang bertugas melakukan pencatatan jurnal dari sebuat kegiatan produksi
• Sistem pelaporan keuangan
Yang terkait untuk melakukan laporan keuangan yang lah di dapat dari hasil pencatatan jurnal kepada atasan agar mengetahui hasil yang tlah di dapat dari produk buatan perusahaan tersebut.
Kamis, 07 Juni 2012
Cara Melestarikan kebudayaan dalam raga upaya Ketahanan Nasional n
ketahanan nasional yaitu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, tanggung jawab nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Ketahanan nasional sangat berkaitan dengan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat komplekdan amat baik untuk masyarakat dalam negri ataupun untuk masyarakat luar.
Berikut aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis yang berkaitan dengan ketahanan nasional dalam bidang kebudayaan.
Caranya yaitu dengan melestarikan kebudayaan dalam negri.
Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.
1. Kekuatan
a. Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai
ke aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain.
b .Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan
tersediri.
c. Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa.
Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang
mewakili identitas negara Indonesia.
2. Kelemahan
a. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang
minim.
b .Kurangnya pembelajaran budaya
Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini.
c.Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman
tentang budaya yang dianut.
3. Peluang
a.Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.
b. Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan
Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan.
c.Kemajuan pariwisataBudaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara.
4.Tantangan
a. Perubahan lingkungan alam dan fisik
Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya.
b. Kemajuan Teknologi
Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal.
c. Masuknya Budaya Asing Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap
terjaga.
itulah sedikit cara bagaimana anak bangsa dapat mempertahankan kebudayaan dalam negri agar tak tergantikan oleh kebudayaan luar yang dapat mempengaruh pertahanan nasional kebudayaan nasional negri kita ni.
Langganan:
Postingan (Atom)